PRIBADINDONESIA

Mengabdi Sepenuh Hati, Mencari dan Memberikan Solusi

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt.. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!
Selengkapnya...

”Suatu hari, muncul celah kecil pada sebuah kepompong; seorang pria duduk dan memperhatikan calon kupu-kupu tsb berjuang keras selama berjam-jam, untuk mendorong tubuhnya keluar melalui celah kecil tersebut.
Kemudian, tampaknya usaha tsb sia sia, berhenti dan tidak ada perkembangan yang berarti.
Seolah-olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik , dimana tidak bisa berkelanjutan. Maka, pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Dia mengambil sebuah gunting dan membuka kepompong itu.Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan sangat mudahnya
Tapi apa yang terjadi?? Kupu-kupu itu memiliki tubuh yang tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan sayapnya tidak berkembang.
Pria itu tetap memperhatikan dan berharap , tidak lama lagi, sayap tersebut akan terbuka, membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badan kupu-kupu itu sendiri. Semua yang diharapkan pria itu tidak terjadi !
Kenyataanya, kupu-kupu tersebut malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yang lemah dan sayap yang terlipat.
Kupu-kupu tsb tidak pernah bisa terbang!!

Selengkapnya...


Kami, para wanita sungguh sebenarnya tahu bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka dari itu kami tidak pernah meminta kalian melukis wajah kami dengan indah. Tapi paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jaiko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tahu bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tahu, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya "jadi sekarang maunya gimana?"

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tahu bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespeare, maka kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan hal yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus Kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh– jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat "hehe, aneh ya?", kami akan benar-benar melayang, tuan)

Selengkapnya...

Spiritio Morgenink !!

welcome to smartstart zone.

beribu ilmu akan anda pengaruhi dunia,
sebisa anda mampu mengerti kemampuan anda sendiri.
maka katakanlah pada dunia dan akhirat,..

"Aku Beda Sekarang!!!"

karna perubahan merupakan langkah kesuksesan.

Profil Lembaga

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
"Dicintai Dunia, Dirindukan Akhirat"

Friend's Blog

Fun Time

http://www.slide.com/r/POWp_yr85T8YYtj-pEhZZuPrKaufF5lN

SAJAK FALSAFAH GULMA (Martin, 1913; cit. Ronoprawiro, 1992)

Nah, katakanlah, bukankah saya ini dirundung nestapa.
Dilahirkan di bumi ini hanya untuk menjadi gulma?
Semenjak saya muncul dari dari kegelapan biji kecil
tempat asal saya,
Saya telah mencoba hidup baik, namun tetap saja saya
sebagai gulma.
Untuk direnggut beserta akarku, dan dibinasakan sebagai upah,
Untuk dihina oleh pekebun, dan dibuang sebagai sampah.

Ah, tetapi mengapa saya dilahirkan,
bila tak ada orang yang suka,
Dengan sesuatu yang begitu
memuakkan dan
buruk seperti gulma?
Sekarang, sebab apa saya dan saudara-
saudaraku membela diri,
Katakanlah, tidak adakah satupun dari
gulma yang dapat digunakan untuk
berbangga diri?

Bila kodrat berlaku untuk setiap makluk yang diciptakan,
Maka harus ada dari gulma yang dapat dipersembahkan.
Bila kejahatan dan penderitaan masih terjadi di dunia,
Dalam perjalanan perkembangannya, maka saya sebagai gulma.
Tentu merupakan bagian dari rencana alam semesta, Meskipun saya hidup, tetapi mati hanya karena menjadi gulma.
Demikianlah keluhan nelangsa makluk yang disebut gulma.